Indonesia Jalin Kesepakatan $34 Miliar dengan AS: Negosiasi Tarif Menjelang 9 Juli 2025
Pemerintah Indonesia pada 7 Juli 2025 mengumumkan akan menandatangani kesepakatan dagang dan investasi senilai $34 miliar dengan mitra bisnis Amerika Serikat. Kesepakatan ini merupakan bagian dari strategi diplomasi ekonomi Indonesia menjelang batas waktu negosiasi tarif timbal balik dengan AS pada tanggal 9 Juli 2025 en.wikipedia.org+7trends.google.co.id+7trends.google.co.id+7reuters.comm.economictimes.com+1bernama.com+1.
Negosiasi terkait rencana penerapan tarif 32% atas ekspor Indonesia menjadi tekanan besar. Lewat MoU ini, Indonesia menawarkan pembelian barang AS—seperti bahan bakar dan gandum—dengan tarif sedekat nol persen. Sebagai gantinya, Indonesia berharap AS menurunkan tarif terhadap ekspor tekstil, elektronik, dan alas kaki dari RI reuters.com.
Krisis harga global dan pelemahan rupiah membuat waktu negosiasi sangat krusial. Pemerintah berharap kesepakatan ini bisa mencegah eskalasi perang dagang yang bisa mengguncang sektor industri dan logistik nasional trends.google.co.id+1trends.google.co.id+1.
Konteks Global dan Tekanan Ekonomi Indonesia
-
Penetapan tarif timbal balik oleh AS dipicu oleh defisit perdagangan AS dengan Indonesia yang mencapai $17,9 miliar pada 2024 dan kekhawatiran praktik dumping produk Indonesia reuters.com.
-
Indonesia secara aktif menawarkan pembelian pesawat Boeing (hingga 75 unit) dan gandum dari AS untuk menyeimbangkan neraca perdagangan dan menghindari tarif tinggi. Diskusi ini melibatkan Garuda Indonesia dan Indofood sebagai contoh perusahaan utama reuters.com+1reuters.com+1.
-
Menjelang deadline negosiasi, RI juga merilis paket stimulus untuk menjaga konsumsi domestik agar tak anjlok akibat potensi hambatan ekspor trends.google.co.id+3reuters.com+3reuters.com+3.
Strategi Diplomasi & Langkah Diplomatik
-
Pendekatan diplomasi ekonomi dengan menyeimbangkan impor dan ekspor: Indonesia siap memperluas investasi di sektor energi, pertanian, dan bahan baku kritis AS seperti tembaga, nikel, dan bauksit .
-
Diversifikasi pasar ekspor: pemerintah gencar perkuat hubungan dengan Uni Eropa dan China untuk mengurangi ketergantungan pasar AS.
-
Insentif fiskal dan dukungan ekspor diarahkan ke sektor tekstil dan elektronik yang berpotensi terdampak tarif tinggi.
Dampak Ekonomi & Potensi Risiko
-
Jika AS memberlakukan tarif 32% penuh, ekonomi Indonesia bisa merasakan efek domino: naiknya biaya impor bahan baku, inflasi naik ~1%, dan tekanan pada daya beli konsumen kelas menengah dan rendah.
-
Industri manufaktur dan ekspor tekstil perlu siap menghadapi ketidakpastian pasokan dan harga.
-
UMKM yang mengandalkan ekspor harga murah akan terdampak langsung, kecuali ada subsidi atau program kompensasi dari pemerintah.
Momentum Diplomasi Ekonomi yang Menentukan
Kesepakatan $34 miliar ini bukan sekadar MoU, tapi langkah strategis untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional. Menjelang deadline 9 Juli, pemerintah diharapkan makin transparan dan responsif agar hasil negosiasi benar-benar bermanfaat bagi rakyat dan pelaku bisnis.